Sejumlah provider
internet yang dahulu mengawali promo dengan banting harga kini mulai
terlihat empot-empotan. Memulai
bisnis dengan banting harga terbukti bukan solusi tepat dalam menghadapi
persaingan usaha. Di awal mula pelanggan memang banjir membeli
produk mereka. Namun, seiring waktu sejumlah provider mulai mengurangi kualitas
produk low price-nya. Di antaranya
produk smartfren yang sempat booming di awal keluarnya. Banyaknya perubahan
kebijakan tanpa pemberitahuan sebelumnya membuat sejumlah pelanggan mengantri
di counter customer service. Produk langganan internet bulanan yang semula
dibundling 50 ribu rupiah kini hanya dapat dipakai selama dua minggu. Siapa
yang ingin berlangganan internet bulanan minimal harus membeli paket 60 ribu. Tidak
berhenti sampai di situ, terlihat provider berusaha memanfaatkan celah syarat dan ketentuan pemakaian
untuk menyedot pulsa pelanggan. Sejumlah kasus yang diadukan ke customer
service ialah pulsa yang hilang dan tak dapat dipergunakan setelah pelanggan
menginput data langganan internet. Anehnya, pihak perusahaan seolah berlepas
tangan dengan menimpakan kesalahan pada kekeliruan pengguna. Menghadapi
ketidakjujuran perusahaan dalam menjalankan bisnis seperti ini membuat sejumlah
pelanggan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan produk dan beralih ke
merk lain. Satu per satu provider harus mengakhiri riwayatnya karena tak
berhasil menjaga kualitas produk dan loyalitas pelanggannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar