Malam mencekam di rumah
kediaman seorang wanita paranormal. Konon, rumah ini sering didatangi oleh
arwah Nyi Roro Kidul. Salah satu kamar di rumah itu menjadi tempat sang arwah
bersemedi. Pemilik rumah sengaja menyiapkan kamar yang terbaik dan terbesar untuk
beliau. Ia menata ruangan itu dengan bunga-bunga, lukisan dan asesoris berwarna
hijau.
Kinasih adalah seorang
wanita muda yang berniat ngalap berkah di rumah itu. Gadis muda yang cantik dan
jangkung itu berharap bisa lebih sukses dalam
menapaki kariernya sebagai seorang penyanyi. Setelah minta izin pada sang
paranormal, akhirnya ia diperbolehkan masuk ke kamar semedi. Aryo, sang pacar
berniat mengabadikan peristiwa ini dalam handy-cam
nya. Sebenarnya Kinasih sempat melarangnya, namun Aryo nekat masuk untuk
merekam. Ia berdalih akan merekam dengan infra-red.
Pada saat itulah, tiba-tiba Kinasih tak sadarkan diri di atas ranjang. Ia bagaikan
tertidur. Namun, tidur Kinasih tidak lama. Tak lama kemudian, ia terbangun.
Aryo memandang bola matanya. Retina mata yang semula cokelat itu berubah
menjadi hijau. Sorot matanya aneh, begitu tajam seolah bukan manusia. Matanya
menyapu seisi ruangan dengan tatapan garang. Pada saat bangun, Kinasih
yang lembut dan feminin seolah hilang entah ke mana. Tergantikan oleh sosok
makhluk yang marah dari arwah ghaib yang bersemayam di dalam tubuhnya. Rupanya
arwah tersebut bangkit merasuki tubuhnya untuk menegur Aryo yang
bertindak kurang ajar dengan mencoba merekam prosesi ini.
Perasaan berat mengikuti kebangkitan
arwah tersebut dalam jasad Kinasih. Rambut panjangnya yang lurus tertata rapi
menjadi berantakan. Lehernya bergerak menjulur bagai Sang Dewi Ular. Gerakan
tangannya patah-patah menyeramkan. Ia menggeram dengan suara yang seperti
berasal dari dunia lain. Perlahan ia berkata setengah berbisik pada Aryo.
“Sedang apa kamu?”
“Syuting,” sahut Aryo.
Nyalinya agak ciut juga.
“Matikan itu!” desisnya.
Ia mendekati Aryo dengan langkah patah-patah. Matanya nyalang sangat
menakutkan. Setelah dekat, ia seperti hendak menerkam Aryo. Melihat kejadian
ini, sang paranormal langsung menengahi.
“Nak, Ibu mohon keluar
ya. Ibu kuatir hal berbahaya akan terjadi sama kamu,” bisiknya di telinga Aryo.
Aryo mengangguk gelagapan. Tak tahan lebih lama lagi menghadapi tatapan mata
yang demikian menghunjam dari sang makhluk ghaib!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar