Greg mengangkat gelas sampanye
kosongnya tinggi-tinggi. Selamat tahun baru 2020! Ia melewatkan momen berharga pergantian
tahun seorang diri di stasiun luar angkasa. Pakaian astronot masih membalutnya.
Ia tak mungkin mereguk sampanye pada saat ini. Selain kostum tidak
memungkinkan, ia harus selalu berada dalam kondisi prima untuk menjalani misi
mempersiapkan kontingen pertama manusia yang akan hidup berkoloni di bulan. Rindu
rasanya kembali menjejak tanah dan menanam sesuatu di bawah tanah.
Saat belum didaulat bertugas sebagai kosmonot, ia memiliki hobi bercocok tanam.
Wortel, tomat, labu, mentimun, semua berhasil ia tanam. Kini, ia tak bisa lagi
menikmati makanan dari bahan-bahan segar tersebut karena bergantung pada sebuah
kapsul yang berisi nutrisi makanan yang dipadatkan. Satu kapsul cukup untuk
sehari.
Namun, sejak awal ia tahu
bahwa memiliki cita-cita berarti sebuah pengorbanan. Jauh dari keluarga, jauh
dari tanah yang ia cintai adalah hal-hal yang amat berat. Sekalipun demikian,
ia tidak menyesal. Melangit adalah cita-citanya sejak usia muda. Jika
pada zaman sebelumnya menembus angkasa bagaikan kisah-kisah dalam fiksi
ilmiah, kini melampaui cakrawala bukan lagi mimpi. Langit tidak
lagi menjadi batas. Ia telah membuka segala kemungkinan bagi terciptanya sebuah
dunia baru di luar planet bumi.
Greg berpikir, ia tengah
melakukan misi mulia. Visi besar
bagi peradaban umat manusia. Semua orang tahu, daya dukung lingkungan planet
bumi telah menurun. Pertambahan populasi yang tak diiringi dengan pertumbuhan
lahan pemukiman membuat kualitas hidup tak sebaik di masa lalu. Cadangan air
menipis. Demikian pula lahan pertanian banyak tergusur oleh kawasan pemukiman. Manusia
harus menemukan daerah baru untuk hidup lebih baik. Seperti halnya migrasi
manusia pada masa terdahulu ke benua lain, zaman ini telah memasuki sebuah fase
baru di mana terjadi perpindahan manusia ke luar angkasa. Bulan adalah pilot project mereka. Sebuah koloni
telah dibangun di sana. Para ahli bahkan membangun sebuah ruangan khusus di
mana temperatur serta kadar zat yang berada di udara sedapat mungkin menyerupai
bumi. Mereka pun telah menyiapkan alat khusus yang dapat mendaur karbon
dioksida menjadi oksigen. Meski masih dalam kapasitas terbatas, di masa depan
tidak mustahil semua dapat ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar