Saat ini, Indonesia
tengah dikuasai para pemimpin tanpa visi. Mereka buta arah
mengenai jalan kemajuan anak bangsa. Penglihatan mereka mengalami kebutaan.
Dalam pandangan mereka, terpatri tujuan-tujuan jangka pendek seperti
sebanyak mungkin menguras uang negara demi kepentingan pribadi maupun golongan.
Termasuk diantaranya memperkaya anak-istri dan kerabat dekat. Wawasan
kebangsaan yang minim membuat mereka terjebak dalam sisi oportunisme. Pengadaan
tender-tender fiktif, revisi undang-undang yang tidak diperlukan serta proyek
abal-abal lain membuat manajemen pengelolaan negara ini kian berantakan. Keuntungan sesaat membuat
sejumlah pejabat asyik mengadakan kerja sama impor dengan negara asing tanpa
ada keinginan untuk membangun kemandirian dalam hal perekonomian. Tidak heran
jika kemudian Indonesia menjadi sasaran negara maju dalam memasarkan produk
mereka. Padahal, kebijakan impor negara mereka sendiri seringkali merugikan
Indonesia. Namun, rendahnya harga diri sebagai bangsa membuat daya tawar
Indonesia minim sehingga mudah ditindas demi keuntungan negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar