Kelihatannya hanya polisi
yang berani menghadapi keberingasan
para begundal usia belia itu. Semua orang yang berada di sekitar tempat
tersebut segera menyingkir mengamankan diri. Saat ini, kedua kubu tengah berhadap-hadapan.
Mereka saling bertatapan mata garang. Seorang siswa menunjukkan kegarangan
dengan memamerkan tato di lengannya. Rekan lain memandang beringas pihak
musuh seolah hendak menelan mereka bulat-bulat.
“Gile betul anak zaman sekarang, katanya terpelajar tapi kagak ade sopan-sopannya! Berani
berantem di jalanan umum sampai kayak begitu,” cerocos seorang ibu bertubuh
gemuk pada pengunjung minimarket lain. Karyawati yang diajak ngobrol hanya bisa
geleng-geleng kepala dibuatnya.
“Nggak ada kesopanan lah, orang mereka udah kagak diurus sama bokap
nyokap dan gurunya,” sahut tukang parkir.
“Aduh sudah jam segini,
saya harusnya sudah masuk kantor!” karyawati tadi memandang jam tangannya
cemas.
“Udahlah Neng, di sini aja
biar selamat. Telepon aja kantor Neng, pasti bos Neng ngarti,” saran ibu tadi. Ia mengangguk sambil segera menekan
nomor di ponselnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar