Minggu, 01 Februari 2015

Deskripsi H-5: Bersih

Bersih hati niscaya menjadi kondisi ideal setiap insan yang beriman. Kebersihan hati ini sering kali tampak melalui raut muka yang jernih. Kejernihan raut muka didapat oleh orang yang senantiasa menjaga alam pikirannya agar selalu berada dalam koridor. Orang bijak pernah berkata, untuk menjadi orang baik perlu kontrol diri yang kuat. Kendali diri berperan dalam menjaga sikap manusia agar tidak menjerumuskan diri sendiri maupun orang lain.

Dosa senantiasa dikaitkan dengan kenikmatan hidup manusia. Seperti halnya alkohol yang melenakan pikiran, dosa pun memiliki kemampuan untuk membuat manusia terlupa pada Sang Pencipta. Satu kesalahan yang dibuat seseorang membuat setitik noda tertera dalam hatinya. Semakin banyak dosa dilakukan seseorang, kekotoran hatinya kian bertambah. Jika dosa dilakukan terus menerus, lama kelamaan cahaya di hati akan padam. God Spot di tiap hati manusia bertambah sulit terlacak. Akibat paling fatal ialah terciptanya suatu keadaan yang dinamakan Qalbun Mayyit. Ini kondisi yang teramat berbahaya bagi setiap orang. Pada hakikatnya, bintik kotor di hati adalah penyakit. Jika bintik yang ada masih sedikit, manusia lebih mudah dalam mengobatinya yaitu segera bertobat. Namun kian banyak titik kotor berupa bintik hitam itu menutupi hati, manusia kian mati rasa. Akhirnya, ia berjalan di muka bumi seolah tanpa arah. Bagai mayat hidup pandangan, pendengaran dan hatinya tertutup. Ia tak bisa lagi membedakan baik-buruk maupun benar-salah. Sesungguhnya, itulah sebesar-besar penderitaan manusia yakni jauh dari kebenaran dan jauh dari Tuhannya. Karena sejatinya, Tuhan adalah belahan jiwa setiap insan yang hidup di bumi ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar