Heru terduduk lesu di
kursi interogasi kantor polisi. Tak pernah diduga, kelalaian kecil yang
dilakukannya telah menyebabkan musibah
besar. Gara-gara kelupaan mematikan puntung rokok saat keasyikan menonton
bola dua hari yang lalu, pabrik tempatnya bekerja ludes terbakar.
“Oooh, kenapa kemarin itu
aku bisa lupa?” gumamnya mengutuk diri sendiri. Karena lalai, ia
telah menyebabkan bosnya merugi dan ratusan orang kehilangan pekerjaan. Ia pun
kehilangan penghasilan untuk menafkahi anak istri. Setelah ini bagaimana ia
harus bertahan hidup?
Sebenarnya, tempo hari
bisa saja Heru kabur dari tempat kejadian perkara. Namun, rasa bersalah dan
kesadaran akan tanggung jawab mendorongnya untuk menyerahkan diri ke kantor
polisi. Toh ia sadar, kalaulah kabur ke kampung halaman, masalah yang
akan ia hadapi jauh lebih rumit dari semua ini. Selain itu, ia hanya akan
membebani anggota keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar