Sabtu, 31 Januari 2015

Deskripsi H-4: Citra

Shinta mendesah lagi. Belum lama rebonding, gara-gara hujan gerimis kemarin ikal rambutnya mencuat lagi. Uuh, harus keluar uang berapa lagi? Padahal belum gajian, keluhnya. Jam masih menunjukkan pukul 12.15 di kantin kantor. Astrid, teman satu divisinya begitu santai menyantap sop buntut goreng. Aduh jeng, wanginya itu lho menggoda sekali... air liur Shinta menetes. Tapi, begitu ingat kandungan kolesterol dan lemaknya sih no way! Makanya, waktu Astrid menawari, ia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Bayangan tubuhnya yang berisi di resepsi pernikahan nanti memporakporandakan hatinya. Sebentar lagi Shinta menikah. Umumnya tiap calon pengantin ingin citra tak terlupakan saat resepsi. Kulit putih bersih, rambut tertata indah serta tubuh langsing menjadi pencitraan sempurna sosok pengantin wanita ideal di mata para hadirin. Imaji cantik yang terlanjur digambarkan sebagai sosol wanita berkulit putih, rambut lurus panjang dan pinggang nan ramping telah lama mengusiknya. Untuk mewujudkan imajinasi itu, Shinta harus bekerja ekstra keras. Kulit aslinya yang berwarna sawo matang serta rambut asli yang ikal jauh dari bayangan citra cantik ideal dalam pikirannya. Pikiran yang terus menerus tersugesti oleh iklan televisi. Kenyataan tersebut membuatnya harus rajin ke salon untuk bleaching kulit dan rebonding rambut. Namun toh upaya Shinta tak sia-sia. Ia berhasil menggaet Wahyu, rekan divisi lain yang banyak dilirik cewek lain di kantornya. Yang penting sekarang gue sudah laku, senyumnya bangga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar