Lampu Jakarta nan gegap
gempita mulai dimatikan. Pukul 11 malam, dentum kehidupan perkantoran telah
berhenti. Keramaian tak lagi menyeruak seperti pagi tadi. Hari di mana
mobilitas manusia bergerak demikian cepat
bagai jutaan tahun cahaya. Jalur-jalur pergerakan ramai memberikan bekas
garis berwarna entah merah, kuning atau biru. Garis yang menghubungkan
keberangkatan manusia dan tempat tujuannya. Kini semua hiruk pikuk tersebut
padam berganti kesunyian. Senyap. Nyaris tiada lagi aktivitas
selain penjaga malam di kawasan perkantoran yang menyetel televisi untuk
mengusir kesenyapan.
Pukul 2 dini hari. Sunyi.
Penjaga malam berkeliling dari satu lantai ke lantai lain sambil bersiul. Bagai
menggoda pagi yang belum menggeliat. Sudut-sudut ruang kerja kosong. Ini
saatnya mesin dan komputer beristirahat sebelum kembali menjadi perangkat bagi
pergerakan arus data dan informasi. Biar, biarkanlah sunyi datang. Lalu
esok pagi keramaian akan kembalii menyeruak. Segala hal ada masanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar