Femmy menahan gemuruh di
hatinya saat melayani nasabah bank. Uh, sesak! Kenapa sih aku harus melayani
nasabah cowok lagi, cowok lagi?
Batinnya. Protes! Jadi customer service
bank memang banyak suka dukanya. Sukanya, gaji oke dan pekerjaan cukup
bergengsi. Orang akan menghargai kita karena berpenampilan rapi. Sayangnya,
gara-gara harus berpenampilan dan berdandan rapi juga kumbang-kumbang tak
diundang datang menghinggapi. Nah, ini dia yang bikin kesal! Ya, sering sekali
nasabah cowok nggak tahu diri itu
meminta nomor ponselnya. Awalnya ia beri saja. Namun karena sering diganggu dan
digombali, ia memalsukan nomornya. Belakangan, ia lebih dulu menanyakan nomor
ponsel nasabah untuk kemudian dihubungi nanti. Modus, supaya tidak dihubungi
duluan! Apalagi kalau nasabah itu tahu ia belum punya pacar, bisa gawat! Makanya, tak jarang Femmy
berbohong. Ia memang belum ingin pacaran. Ia ingin fokus karier dulu untuk
membantu biaya kuliah adik-adiknya.
Setelah menjawab
pertanyaan-pertanyaan nasabah cowok
itu dengan ketus dan sekenanya, ia menarik napas lega. Enak rasanya
membuang ekspresi judes itu dari wajahnya! Terasa lebih ringan.... Berikutnya
nomor antrian A34. Seorang mahasiswi. Femmy kian lega. Seulas senyum ramah
kini menghiasi bibirnya. Setelah kejudesan dan keketusan beberapa
saat yang lalu, menyenangkan sekali mengembalikan keramahan di raut
wajahnya! Sekarang ia bisa melayani nasabah dengan tulus.
Harus diakui, berat betul
menjadi seorang customer service
sempurna yang ramah pada setiap orang. Saat ia ramah malah sering disalah artikan,
apalagi oleh lawan jenis. Tempo hari saja ada kejadian aneh. Seorang nasabah cowok
tiba-tiba memberikan dia sekotak makanan lalu berlalu begitu saja. Nasabah
cowok yang lain malah menyengaja berdiri agak jauh menghadapnya lalu tersenyum
aneh lama sekali sampai ia jengah. Mengingatnya saja Femmy sudah eneg! Apalagi,
sebagai salah satu pegawai tercantik di sana ia acapkali menjadi incaran para
pria ganas. Termasuk di antaranya bapak paruh baya yang sudah botak dan punya
cucu. Namun karena kaya dan berkedudukan, ia tak segan menggoda gadis berusia
jauh di bawahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar