Aparatur negara khianat?
Bukan berita lagi di sebuah negeri bernama Indonesia. Pengkhianatan
berjamaah kian membudaya. Tidak hanya politisi, anggota dewan maupun aparat
hukum turut melakukan penyelewengan. Seleweng kanan-kiri menjadi
keseharian Akil Mochtar sebelum dijebloskan KPK ke bui. Padahal, sejatinya
sebagai ketua Mahkamah Konstitusi ia harus menjaga gawang amanah rakyat.
Dengan demikian, sebagai pengawal demokrasi idealnya beliau mampu memilah dan
memilih kasus mana yang termasuk pelanggaran pemilu dan yang tidak. Siapa yang
jujur, siapa yang curang. Akhirnya, pemenang sejatilah yang muncul. Demilianlah
harapan awal masyarakat yang terwujud dalam sebuah lembaga bernama Mahlakam
Konstitusi. Lembaga yang memiliki kekuatan mutlak tak terbantahlan bagi
siapapun yang terlibat di dalamnya. Sayangnya, pengamanahan jabatan pada
beliau pula yang ujungnya membuat citra
MK tercoreng. Pilar-pilar hukum di Indonesia runtuh akibat kehilangan
pondasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar