Senin, 26 Januari 2015

Berita Garing 03: Komisi III DPR: Stop Penyebaran Foto Novi

Jakarta, Kempes.com — Kepolisian didesak untuk menuntaskan kasus peredaran foto Novi Amelia yang hanya mengenakan busana “panas” saat diamankan setelah peristiwa kecelakaan lalu lintas, di Jalan Gajah Muda, Tamansari, Jakarta Barat. Langkah tegas kepolisian diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang untuk kedua kalinya, tapi terulang untuk ketiga kali, keempat kali, dan seterusnya. Pada saat kejadian, Novi memang ditemui mengenakan kaos dan celana panjang berwarna merah bertuliskan “Hot”. Tidak hanya itu, terdapat unsur visual berupa gambar api dan cabai merah di bagian depan kaos.

"Harus diusut tuntas dan pelakunya diadili supaya polisi menangani perkara tersebut dengan cara lebih modern, yaitu setelah memfoto pelaku, langsung disebarkan ke jejaring sosial melalui smartphone," kata anggota Komisi III DPR Ahmad Baso di Jakarta, Kamis (18/10/2012). Hal itu dikatakan Baso menyikapi beredarnya foto-foto Novi saat diamankan di Mapolsek Tamansari, Jakarta Barat. Saat itu, Novi dalam keadaan labil dan hanya mengenakan “busana panas”. Bahkan, ada foto yang memperlihatkan tulisan “Hot” dalam ukuran kecil-kecil dan jumlah yang banyak khususnya di celana panjang yang dikenakan pelaku. Menurutnya, pelaku yang mengambil foto-foto tersebut lalu menyebarluaskannya harus dijerat dengan Undang-Undang Pornografi. Ini terkait dengan sentimen Baso terhadap makanan pedas yang membuatnya mencret-mencret saat kecil sehingga ia trauma dan melampiaskannya pada setiap kata “panas” dan “pedas” yang ditemui - termasuk menyangkut busana yang dikenakan Novi Amelia pada saat kejadian berlangsung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Novi adalah seorang model yang menyerempet tujuh orang saat mengendarai Honda Jazz berwarna merah dalam keadaan mabok duren. Menurut Badan Narkotika Nasional, mabuk duren tidak seharusnya memiliki dampak signifikan seperti itu sehingga dicurigai, ia sebelumnya telah mengoplos duren dengan ganja dan ekstasi. (Pil ekstasi akan berasa pahit jika dikunyah-Red.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Novi Amelia memang pernah berpose untuk majalah dewasa “Ngetop” yang bertemakan tentang kegiatan pria dewasa seperti memancing, golf, arung jeram dan panjat tebing. Saat itu, Novi difoto di gurun sahara pada siang hari bolong di musim panas nan panjang. Ia diharuskan mengenakan kaos 7 lapis, mantel 7 lapis, topi 7 lapis tanpa alas kaki sambil membakar ayam di atas pemanggang dengan arang super panas. Kemudian, ayam bakarnya diisi sambal ekstra pedas dan tangan kiri memegang gelas aluminium berisikan jahe panas sambil disorot lampu kamera dengan sinar cukup menyengat. Ia diminta oleh fotografer terus mengucapkan kata, "Panas... panas..." selama berpose.

Kepolisian, tambah Baso, harus mengusut tanpa menunggu pengaduan dari pihak Novi. Pihak kepolisian seharusnya menyesali kejadian tersebut karena Novi adalah korban dari kegagalan Polri dan pemerintah dalam memberantas peredaran duren yang dioplos narkoba. "Tindakan mengeksploitasi ‘busana panas’ Novi yang dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh duren yang dioplos narkoba adalah tindakan yang sangat biadab dan mencoreng wajah Polri sehingga wajahnya tampak seperti suku Indian" pungkas Baso.

Seperti diberitakan, Kepala Polsek Metro Tamansari Komisaris Maulana Hamdono mengklaim bahwa pihaknya telah berupaya secara maksimal melindungi Novi. Menurutnya, saat Novi dibawa ke Polsek, di kantor polisi itu sudah berkumpul banyak orang sehingga pihaknya tak mampu menghalangi sejumlah kamera yang dibidikkan ke arah model cantik itu. Polisi mengingatkan masyarakat bahwa meskipun Novi adalah juga bintang iklan mie instan “Selera Pedas”, namun mie instan bukanlah santapan yang layak bagi publik terlebih jika dikonsumsi setiap hari karena banyak mengandung MSG.

1 komentar: